Jakarta, 10 Maret 2016 5:00 A.M
“hallo...dimana
Li? Aku udah keluar ni...yaah, lama dong..ya deh, aku breakfast dulu deh, cepat
ya..oke...”.
Nagita memasukkan telfon
genggamnya dengan kesal. Begini nih, kalo landing nya dicancel, nyampe subuh,
hasilnya harus nunggu sampe keluarga yang jemput siap2 dulu. Nggak lucu juga
kan orang bangun tidur langsung disuruh jemput ke bandara, mana rumahnya jauh
lagi. Gadis itu melangkahkan kakinya keluar bandara, menatap sekeliling,
mencari-cari tempat untuk mengisi perutnya. Matanya tertumbuk pada Bakery and
Cake yang lumayan sepi, tanpa ragu melangkah masuk.
“ mbak, aku mau donat rasa mint dan roti itu, trus hot
chocolate milk satu ya...”
“ oke mbak, silahkan duduk, harap menunggu ya..”.
Nagita mengangguk dan tersenyum
ramah, wah..nggak terbayang kalo dia harus kerja disini, 24 jam uy...mana harus
senyum ramah terus padahal ngantuk. Ia mengambil tempat duduk sengaja disamping
jendela menghadap jalan. Kota ini...kota yang sudah 7 tahun ditinggalkannya,
kota yang menyimpan berjuta kenangan.
“ini mbak, pesanannya, silahkan dinikmati”’, Nagita tersenyum
mengangguk. Sambil menggigit potongan donatnya, matanya tertuju pada baliho
besar disamping toko.
“Festival B-boy ya...B-boy...ahh...selalu saja dia..”, sambil
tersenyum sedih, Nagita menyesap hot chocolate nya.
Selalu saja, meskipun 7 tahun berlalu, nama itu selalu menyimpan berbagai rasa di hatinya. Risky Andra...cowok narsis yang sangat menyukai B-boy...Risky Andra...yang membenci matematika...Risky Andra yang membuat masa-masa SMA nya seperti pelangi, Risky Andra.. yang juga membuat masa-masa SMA nya seperti badai di tengah hujan. Ya, seseorang seperti Andra yang membuat nya merasakan dua rasa, cinta dan benci disaat bersamaan. Andra juga lah salah satu alasannya meninggalkan kota yang membesarkannya ini.
Perlahan, Nagita mengeluarkan
gantungan kunci berbentuk boneka gadis berkacamata yang cantik. Gantungan kunci
yang simpel dan murah kelihatannya, tetapi menyimpan semua kenangannya tentang
Andra. Ia membawa ingatannya 9 tahun yang lalu, saat ia, salah satu siswa
unggulan di sekolahnya, dipilih guru matematikanya menjadi tutor Andra yang
amat sangat lemah dalam matematika. Saat itu, dalam pikirannya langsung
berfikir seorang Andra yang norak, narsis dan sok keren, bagaimana tidak, Risky
Andra itu vokalis band indie kotanya, sekaligus anggota B-boy..!!, belum lagi
berpuluh-puluh cewek sekolahnya yang selalu ngikutin Andra saat latihan ngeband
ataupun latihan B-boy. Daaaan..benar saja, waktu tau dia menjadi tutor Andra,
tiap kali dia kekantin ataupun berjalan di lobi sekolah, selalu saja berpuluh
pasang mata memperhatikannya, menilai dan kadang merendahkan. Saat itu, ia juga
tau diri sih, dia kan hanya gadis yang cuma tau gaya kasual dan natural, tanpa
peduli make up, eyeliner atau pun lipgloss. Belum lagii...kacamata minus 5 yang
dia pake. Untung aja, papanya salah satu donatur sekolah, dan beberapa orang
juga bilang dia cantik, jadi nggak ada yang berani terang-terangan ngelabrak
dia. Dan juga,,,meskipun berkacamata dan bergaya kasual, Nagita nggak nerd sama
sekali, tapi ya tetap ajaa menurut cewek-cewek pengawal si Prince Andra itu,
dia nggak selevel sama Andra setidaknya dalam hal style.
Meskipun minggu-minggu pertama
sulit, dia dan Andra perlahan menjadi teman, teman dekat malah. Belajar juga
nggak selalu dirumah dia ataupun Andra, tapi kadang di taman kota, pustaka,
bahkan kafe. Perasaan nya pada Andra pun berubah, Andra ternyata tidak se norak
yang ia kira. Andra memang benar-benar prince charming..!! Andra tak hanya tau
topik tentang band b-boy ataupun topik2 remaja galau, Andra juga penyuka komik,
film action, bahkan horror..!. dan dia, seorang Nagita, jatuh cinta pada sang
Prince Charming. Memang, segala sesuatu pasti ada suatu pengorbanan, meskipun
dalam dua bulan nilai-nilai Andra menjadi naik, jadwal latihan band nya justru berantakan,
belum lagi ada beberapa festival b-boy yang meskipun tidak dalam skala besar,
yang tidak sempat diikuti Andra. Seperti yang dikhawatirkan, fans Andra mulai
menyalahkannya, gosip disekolah yang menyatakan dia dan Andra pacaran juga
memperburuk keadaan. Satu hal yang disesali Nagita, ia mengambil langkah untuk
menjauh.... mengundurkan diri dari tutor Andra dan menjauh dari kehidupan
seorang Risky Andra, tanpa peduli wajah Andra yang bertanya-tanya saat ia
mengundurkan diri ataupun saat ia menolak ajakan Andra untuk jalan.
Nagita juga masih ingat kejadian
yang membuatnya menyesal hingga kini. Saat itu, dua bulan sebelum acara perpisahan
sekolah, dan setahun lebih hubungannya dan Andra berantakan. Andra yang jadi
pengisi acara dan dia yang jadi panitia dekorasi, tentu saja harus sering
ketemu. Waktu itu, ia mendengar gosip kalau Andra dan adik kelasnya yang jadi
vokalis baru band Andra, setelah Andra memilih jadi gitaris saja, pacaran. Walaupun cuma gosip, tetap saja, itu
membuatnya patah hati. Sehari sebelum acara puncak, Andra mengajaknya
berbicara. Saat itu, Nagita benar-benar ingin memperbaiki hubungannya dengan
Andra, apalagi saat pertama kali dia dan Andra kembali bicara setelah setahun
lebih, Andra memberikannya gantungan kunci berbentuk boneka cewek cantik
berkacamata. Aku cinta kamu..,!! susah payah Nagita menahan kata-kata itu, ia
takut senyuman Andra saat menatapnya itu hilang, dan berjanji pada diri sendiri
untuk menyatakan cinta pada Andra setelah acara.
Andra memang pandai mengikat
sekaligus mematahkan hati seseorang. Setelah sebelumnya Andra membuatnya
melambung tinggi, dalam beberapa jam, sang Prince charming itu membuatnya jatuh
terhempas. Gimana nggak, malam itu, setelah menampilkan satu lagu, Andra
menyatakan cintanya pada vokalisnya..!! Adik kelasnya..!! gadis yang di
gosipkan pacaran dengan Andra, sekarang bukan hanya gosip,,!!. Saat itu, dia
hanya menahan tangis, ikut tertawa dan ikut mendukung Andra. Ia sadar, dia
hanya seorang Nagita, cewek berkacamata yang tidak selevel dengan seorang
Andra. Meskipun saat masa2 tutor dulu Andra sering bilang dia cantik, tetap
saja dimata Andra, mungkin dia hanyalah seorang teman, tak lebih.....
Lagu “clap
your hand” 2ne1 membuyarkan lamunan Nagita, ia merogoh tasnya.
“ hallo..ya Li...ini aku di Bakery and Cake..kamu dimana? Oh,
tunggu aja disana, aku mau bayar dulu...oke, bye”
Lia, sepupu
Nagita, yang berdiri disamping mobilnya tercengang melihat sepupunya itu.
Waah..6 tahun di negara orang benar-benar membuat sepupunya berubah. Kacamata
yang seingatnya selalu bertengger dimata sepupunya sejak mereka SMP, kini entah
kemana, belum lagi make up natural yang memoles wajah cantik Nagita.
“gilaaa....di kasih apa kamu sama orang Korea, sampai cantik
begini..”
“hahaha..cantik ya? Bukannya emang cantik sejak dulu..”
“narsis luuu...trus kacamata mana?”
“aku berobat mata..jadiii...sehaaat..”
“ ooh..kirain pake contact lens, yuk masuk, tante sama om udah
nunggu daritadi”
Di
perjalanan, Nagita menatap bangunan dan jalan-jalan yang dilalui, ia
benar-benar kangen kota ini dan kangen rumahnya.
“ohya, ngapain sih mama nyuruh aku cepat-cepat pulang?
Biasanya kalo ada apa-apa mama yang nyusul aku”
“ aku sama Radit mau.......”
“nikah yaaaa...??? waaaahhhh congrats Liii...bisa juga serius
tuh Radit..”
“bisaaaa doonk....ntar malem, syukuran gitu deh, papa sama
mama mau ngundang temen2 nya, ide mama kamu juga tuh..”
“waaah..panteeess..aku diseret-seret pulang ke Indonesia..”
“lebaay..kamu nggak mau nyari jodoh Git? Ntar malem waktu yang
tepat tuh, anak-anak temen mama banyak yang ganteng...”
“nggak deh, aku kan nggak ganjen kayak kamu..”
“yeee...kalo ada yang kamu taksir, awas ya..!” Nagita tertawa.
Kalau saja sepupunya ini tau, cinta 6 tahun nya, mungkin sepupunnya
menganggapnya gila.
Pukul
08:00 P.M
Nagita menatap pasangan bahagia
itu dengan perasaan iri yang muncul tiba-tiba. Nggak bisa dipungkiri, ia ingin
juga seperti Lia, mendapatkan cowok impiannya dengan mudah. Merasakan mencintai
dan dicintai, aah...kenapa dia jadi mendadak galau sih..?.
“ beb, sini, ada yang mau aku kenalin sama kamu, kereen..!!
sumpah..!”
“apaaa siih Lii..ini hari kamu, kenapa malah jadi mak comblang
sih? Tuh, sapa kerabat2 si Radit..”
“ alaaah..kerabat Radit mah besok2 juga ketemu, cepeet deh,
aku lagi semangat nih, dia ini temen nya Radit, kata Radit, dia itu dulu anak
band, kamu kan pernah bilang suka sama anak band yang punya sense of music,
nah, cocok kan?” cerocos Lia sambil menarik tangan sepupunya itu agar berjalan
lebih cepat.
“Aduh Lii..bisa pelan nggak sih? Kalo kamu jatuh, aku nggak
tanggung jawab lho..” Lia menatap sepupunya itu kesal, dia benar-benar semangat
saat ini, tapi kata Nagita itu bener juga sih. Dengan tetap menggandeng
sepupunya yang terlihat kesal itu, Lia berjalan menuju taman belakang rumahnya,
disana terlihat Radit sedang berbicara dengan seseorang. Nagita sesaat menahan langkahnya, saat ini
hatinya mendadak berdebar-debar, entah kenapa.
“ Radit...” panggil Lia. Radit dan cowok tadi menoleh
kebelakang. Nagita terbelalak, ia mundur selangkah, terkejut. Tapi, cowok yang bersama Radit hanya tertawa,
ia benar-benar sudah membayangkan reaksi Nagita sebelumnya. Lia yang tak tahu
apa-apa menatap Nagita dan cowok itu bergantian.
“A..Andra??!!, kamuu...”
“ Hai Nagita, apa kabar?”, Andra, si cowok misterius itu,
mendekat dan mengulurkan tangannya sambil tersenyum lebar. Nagita menyambut
uluran itu dengan tangan bergetar.
“ Kalian kenal? Kamu kenal Git? Kok nggak kasih tau aku?”
“ Li, kita kedalam yuk, kayaknya ada yang butuh privasi
nih..nanti aku ceritain”, Radit tersenyum lebar sambil mengerling dan
menggandeng calon istrinya itu masuk kerumah.
“Kamu baru pulang dari Korea ya? Udah berapa tahun disana?”
Andra kembali membuka pembicaraan setelah ia mengajak Nagita duduk di bangku
taman.
“ A...iya, tadi pagi nyampe, u..udah berapa ya? 2 tahun.. “
“ ah ya, lumayan juga..lulus kuliah langsung kesana?”
“ ng..nggak, lulus kuliah ngelamar kerja di perusahaan korea
cabang bandung, trus karna pusat lagi butuh HRD, aku ngelamar, jadi, ya
kerjalah di korea.”
“owh gitu, HRD ya? Keren dong, perusahaan apa?”
“tekstil...eh, k..kok aku terus sih yang ditanya...m..maaf ya
Ndra, aku..aku bener2 kaget”. Andra tersenyum lebar, Nagita tidak berubah.
“kaget kenapa?”
“ iya, setelah 7 tahun, tiba-tiba ketemu, dan kamunya malah
santai aja, seolah-olah udah tau bakal ketemu aku disini..”
“ hah..memang, beberapa bulan lalu, aku kenal Lia, dikenalin
Radit, trus si Lia add fb aku, dan liat kamu di list pertemanan Lia, aku takut
add kamu, takut kamu bakal menjauh seperti dulu”
“ Yaa..aku menjauh kan karna kamu juga, karna kamu terlalu
narsis, fans kamu yang sejibun itu marah sama aku, belum lagi...kamu kan
pacaran sama Keyla, oya, Keyla apa kabarnya?”
“ keyla? Keyla....ooh...keyla vokalis band aku itu ya? Hah,
kata siapa aku pacaran sama dia?”
“lho, bukannya waktu perpisaan sekolah kamu nembak dia ndra?”
“ nembak?? Aahh..itu ya..itu sih akting”
“Akting?”
“ gini, keyla itu punya mantan yang masih ngejar-ngejar dia,
mantan nya itu bakal berhenti ngejar Keyla, kalo Keyla ditembak cowok laen yang
lebih dari dia, karna aku lebih dari semuanya, ya udah, aku yang ditunjuk jadi
aktor pemain drama itu,” Andra bercerita sambil tertawa, teringat masa itu. Nagita mendadak kesal, bertahun-tahun ia
menanamkan bahwa cowok di depannya ini milik orang lain, tapi ternyata....!!!,
dengan cepat, Nagita berdiri, dia benar-benar kesal, saat ia melangkah, Andra
meraih tangannya, dan menahannya.
“ git...sorry...Aku...”
“ Ndra, aku mau kedalam” ucap nagita ketus tanpa menoleh.
“ yah Git, jangan menjauh lagi dong..aku belum bilang aku suka
kamu sejak SMA ya?”. Nagita tersentak, ia tetap tidak menoleh. Andra berdiri
tepat didepan Nagita.
“ Git, aku suka kamu sejak SMA, aku memilih kamu jadi tutor
aku, dan aku benar-benar berniat menyatakan ke kamu saat malam perpisahan itu,
tapi kamu cepat pulang, dulu, aku selalu berfikir kamu nggak bakal mau sama
aku, setelah aku liat di foto fb kamu, kamu masih menyimpan boneka itu, aku
berjanji untuk menemukan kamu, sampai aku ketemu Radit.., jadi, maaf ya” Nagita ternganga, benaar-benar kejutan,
mimpikah ia? Tanpa sadar ia menepuk pipinya.
“ lho, Git? Kenapa”
“a..aku..aku mastiin kalau ini bukan mimpi..”
Korea Selatan, 01 Januari 2017
Nagita, mengetatkan jaket tebal ketubuhnya, malam ini
benar-benar dingin, karena ide gila seseorang yang ingin melihat malam bersalju
di Korea, ia terpaksa keluar, duduk didepan rumahnya, menantikan seseorang yang
entah apa yang membuatnya begitu lama.
“ Andraaaaa...cepet dong,
dingiiiin...ngapain siih?” teriaknya sambil melongok kedalam.
“ iya..iya..pake syal ini, biar
nggak terlalu dingin,” sesosok tubuh tegap menyodorkan syal untuknya. Nagita
meraih syal itu, tersenyum. Tetapi dengan cepat Andra menarik syal itu dari
tangan Nagita.
“Sini aku pasangin, “
“ A..apa sih, kan aku bisa masang
sendiri..”, ucap Nagita merona. Andra tertawa.
“ Git, kita kesini buat honeymoon
kan? Wajar dong sedikit mesra, sini”. Nagita tersenyum lebar mendengar ucapan
Andra, cowok ini, selalu saja tau kapan membuatnya merona.
“
hayooo...senyum-senyuum...”, goda Andra mengerling. Nagita mencibir dan
mulai berjalan dengan acuh, menyembunyikan rona merah pipinya. Andra tersenyum
lebar, dengan cepat meraih tangan Nagita dan menggenggamnya erat, berjalan
disisi Nagita dan berjanji tak kan melepas tangan ini. Nagita menoleh, menatap
wajah seseorang yang bertahun-tahun ia cintai, berjanji takkan melepaskan
pandangannya pada suaminya, Risky Andra, selamanya...........
THE END
Cerpen ini dibuat berdasarkan berbagai kisah cinta...dan ini juga cerpen pertama yang berani di post kan...sooo...Mianhe..kalo ceritanya agak-agak gaje...
thanks for reading....
Ai_r@
Ai_r@
3 komentar:
Keren,, thor~~ Bahasanya ringan, berasa kek baca majalah" remaja gitu..
Keep writing, thor ^^
You are a gifted writer, miak. I didn't know you had it in you! Ado lai karya2mu yang lain miak?
thank youuu...ifaa
ada,,, keep reading yaa..
Posting Komentar